Sabtu, 09 Mei 2020

Rocky Gerung Mau Kuliahi Lawyer Luhut di Sidang, Muannas: Ini Bukan ILC



Suara.com - Advokat Muannas Alaidid mengomentari keinginan pengamat politik Rocky Gerung menjadi saksi ahli dalam kasus eks Sekretaris BUMN Said Didu kontra Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Muannas menyindir Rocky bahwa persidangan bukanlah talkshow yang bisa bebas berbicara.

Hal itu disampaikan oleh Muannas melalui akun Twitter miliknya @muannas_alaidid. Ia mengingatkan bahwa persidangan memiliki hukum acara sehingga tidak bisa berbicara sesuka hati.

"Ini bukan talkshow ILC anda bisa ngomong sesuka hatinya. Sidang ada aturan, ada hukum acara," kata Muannas seperti dikutip Suara.com, Sabtu (9/5/2020).

Sebelumnya, Rocky Gerung mengaku Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Patra M Zen yang menjadi pengacara Luhut merupakan juniornya. Ia ingin menjadi saksi ahli Said Didu dan menceramahi Patra mengenai teori hak asasi manusia, mempertahankan kebebasan berpikiran dan berpendapat.

Muannas dalam cuitannya meminta Rocky agar tak sok tahu dengan delik yang disangkakan terhadap Said Didu. Sebab, Said Didu dilaporkan bukan hanya terkait penghinaan melainkan juga berita bohong.

"Jangan sok tahu delik yang disangkakan Said Didu bukan cuma penghinaan tapi ada berita bohong," ungkapnya.
HALAMAN SELANJUTNYA >>>>>>>

Polisi Amankan Pria di Sumsel yang Bikin Video Shalat Sambil Joget Dugem



PALEMBANG–Polisi menangkap seorang pria di Sumatera Selatan (Sumsel) yang bikin heboh karena sengaja membuat video shalat sambil berjoget diiringi musik dugem.

Videonya viral pasca diunggah di media sosial. Dalam video tampak seseorang mengenakan mukena yang melakukan gerakan shalat dengan diiringi musik dugem. Orang tersebut kemudian terlihat berjoget mengikuti musik.

Pada Rabu (6/5/2020) pukul 21.30 WIB lalu, polisi pun menangkap sang pembuat video. Kasat Reskrim Polres OKU, AKP Wahyu mengatakan, pelaku bernama Debi Rizki Saputra (18), warga OKU.

“Kejadian itu benar di OKU, pelakunya telah diamankan. Pelaku adalah DR,” kata Wahyu kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).

Debi Rizki diamankan di rumahnya di Desa Tanjung Baru, Baturaja Timur, OKU. Dia diamankan tanpa perlawanan.

"Diamankan karena pelaku dengan sengaja menyebarkan video seperti yang telah viral. Aksi dilakukan dengan sengaja dan disebar di status WhatsApp dan snapgram di akun pribadi,” kata Wahyu.

Wahyu mengatakan aksi Debi Rizki tersebut dianggap meresahkan masyarakat karena dinilai perbuatan yang tidak pantas. Debi Rizki kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres OKU.

“Ini membuat resah masyarakat. Perbuatan seperti itu tidak pantas,” ujarnya.

Wahyu mengungkapkan Debi Rizki menyebut video itu dibuat pada Selasa (5/6) pukul 05.30 WIB. Video dibuat dengan memakai mukena warna putih motif biru yang diperagakan seperti gerakan salat diiringi musik dugem.

“Alasan hanya iseng,” kata Wahyu.

Debi Rizki pun dijerat dengan UU ITE Pasal 28 ayat (2) juncto 45A ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau 156 a KUHP. Debi Rizki terancam hukuman penjara paling lama 6 tahun. []

SUMBER: DETIK
postingan diambil dari : https://www.islampos.com/polisi-amankan-pria-di-sumsel-yang-bikin-video-shalat-sambil-joget-dugem-190464/?fbclid=IwAR1gw1DBUL_Qgixmenmt4mnRyzgzrfLlrqzdPV6DPohcf-7onbYMd-gDB1U

Senin, 04 Mei 2020

Luhut Diwanti-wanti Ketua PBNU, Jika Tetap Datangkan TKA Cina, Siap-siap Ini yang Bakal Dilakukan Masyarakat Sultra



Jodi menyatakan bahwa alasan didatangkannya 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) karena keahlian yang belum bisa digantikan oleh tenaga kerja Indonesia.

Umarsyah melihat kualitas tenaga kerja asli Indonesia sudah sangat mumpuni dalam mengelola industri yang lebih strategis daripada smelter yang ada di Sultra.

“Inferior benar pernyataan itu (Jubir Jodi Mahardi, red), Stafsus ini tidak sepatutnya bicara itu. Emangnya apa pekerjaannya? Apakah sebodoh dan serendah itu level tenaga kerja kita,” kata Umarsyah dilansir RMOL, Minggu (3/5).

"Bukankah kita sudah mampu mengelola industri yang lebih strategis, yang lebih complicated. Bahkan termasuk buruh untuk pabrik pesawat sudah ada dan siap kok, apalagi cuma smelter?” sambung Umarsyah.

Umarsyah lantas meminta Luhut dan anak buahnya berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan. Jika pernyataan tenaga lokal dianggap belum mampu maka dapat menyinggung perasaan seluruh bangsa Indonesia.

"Jadi hati-hati membuat pernyataan, ini akan memperburuk kondisi Luhut yang sedang disorot kanan kiri,” kata Umarsyah.

Polemik rencana kedatangan 500 TKA China itu, menurut Umarsyah, solusinya sangat mudah, yakni membatalkan kedatangan TKA yang berasal dari negara pertama ditemukan virus Corona.

"Bagi saya solusinya mudah saja, enggak usah bikin pernyataan aneh-aneh, wahid kalam (satu kata) batalkan mendatangkan TKA China itu. Pasti nanti tidak akan ada gejolak penolakan dari masyarakat Sultra,” pungkas Umarsyah.

Diketahui, Jodi Mahardi menyatakan bahwa dari data yang dia miliki, hingga saat ini TKA China yang bekerja di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel berada di angka 709 orang.

Sedangkan total jumlah tenaga kerja lokal sebanyak 11.084 orang. Rencana kedatangan 500 TKA China ini kemudian mendapatkan penolakan dari Forkopimda dan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Bahkan Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdurahman Saleh mengaku jika pemerintah pusat nekat mendatangkan ratusan TKA, mereka akan menggelar demo penolakan.

Forkopimda beberapa hari lalu mengaku akan mengirimkan surat resmi ke Presiden Jokowi. Dalam surat itu masyarakat Sultra memeinta Jokowi membatalkan kedatangan TKA China.

Alasan kuatnya adalah masyarakat Sultra gelisah dan khawatir karena China adalah negara pertama kasus Corona.

Sumber :
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/05/05/luhut-diwanti-wanti-ketua-pbnu-jika-tetap-datangkan-tka-cina-siap-siap-ini-yang-bakal-dilakukan-masyarakat-sultra/

Sabtu, 02 Mei 2020

Haikal Hassan Datangi Pemberi Nasi Anjing, “Kalau Bini Lu Setia Mau Gak Dibilang Bini Anjing?”



Pria yang akrab disapa Babe Haikal itu membagikan beras 5 kg dan uang tunai Rp50.000 kepada sejumlah warga.

“Jangan lagi terima nasi anjing. Nasi anjing satu bungkus paling 3.000 perak. Kurang ajar, mentang-mentang orang susah dikasih nasi anjing,” kata Haikal saat membagikan beras dan uang tunai kepada warga.

"Kalau ada (yang kasih) nasi anjing lagi, laporin. Kita gerebek, jangan kurang ajar jelek-jelekin orang sendiri,” tambah Haikal.

Haikal bersama timnya juga mendatangi yayasan yang membagikan nasi anjing kepada warga. Namun Haikal tak berhasil menemui pengurus yayasan.

Haikal membantah pernyataan pihak yayasan yang menyebut bahwa anjing merupakan wujud setia.

“Anjing itu bukan wujud setia, tapi wujud penjilat kepada yang kasih makan. Jadi gak benar anjing wujud setia,” kata Haikal dalam video yang dia bagikan di akun Twitternya, Jumat (1/5/2020).

"Anjing itu bukan wujud setia, tapi wujud penjilat kepada yang kasih makan. Jadi gak benar anjing wujud setia,” kata Haikal dalam video yang dia bagikan di akun Twitternya, Jumat (1/5/2020).

“Kalau bini lu setia mau gak dibilang bini anjing? Kalau suami setia mau gak dipanggil suami anjing?,” imbuhnya.

Menurut Haikal, dalam semua agama anjing merupakan binatang yang rendah.

"Yang namanya nasi anjing itu penghinaan, apalagi buat warga Tanjung Priok Jakarta Utara,” pungkas Haikal.

Sebelumnya diberitakan, warga Warakas Tanjung Priok, Jakarta Utara kesal lantaran mendapat bantuan nasi bungkus yang tertulis “nasi anjing”.

Nasi anjing itu bukan nasi yang berisi daging anjing, tapi nasi yang porsinya lebih banyak dari nasi kucing.

"Kalau nasi kucing kan saya pikir semua orang sudah tahu, nasi kucing itu kan bukan daging kucing tapi porsinya kecil,” ujar pendiri sekaligus pemilik Yayasan Qahal, Biantoro Setijo kepada wartawan, Senin (27/4).

Ia menjelaskan, nasi anjing dipilih karena anjing merupakan binatang yang setia kepada siapa saja yang memberinya makan.

"Anjing menurut kami binatang yang setia,” tambahnya.

Sumber :
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/05/02/haikal-hassan-datangi-pemberi-nasi-anjing-kalau-bini-lu-setia-mau-gak-dibilang-bini-anjing/

Natalius Pigai: Jika Pak Luhut Tersinggung, Jangan Jadi Pejabat Negara



Menurut Natalius Pigai, sebagai pejabat negara, Luhut Pandjaitan bukan rights holder alias tidak punya HAM.

“Analogi sederhana, Pak Luhut Pandjaitan sudah nikah dengan negara saat jadi Menteri. Akte nikah SK Presiden @Jokowi. Nafkah lahir batin, jabatan dan gaji. @msaid_didu kritik karena Menteri LBP. Jadi LBP bukan rights holder (tak punya HAM). Baca esensi bernegara ini,” katanya di akun Twitter @NataliusPigai2, Sabtu (2/5).

Apalagi, lanjut Natalius Pigai, kritik yang dilayangkan Said Didu kepada Luhut Pandjaitan adalah dalam konteks investasi yang merupakan tupoksi Menko Kemaritiman dan Investasi.

"Saya minta polisi seharusnya menghentikan proses hukum. Jika Pak Luhut mau tersinggung soal pribadi sebaiknya tidak jadi pejabat negara. Itu esensi dasar jadi pejabat negara, siap menerima kritik,” demikian disampaikan mantan Komisioner Komnas HAM ini.

Luhut Pandjaitan memperkarakan Said Didu buntut dari tayangan video diunggah ke Youtube oleh dengan berjudul “Luhut: Uang, Uang, dan Uang”.

Dalam video itu, Said Didu menyebutkan Luhut Pandjaitan yang hanya mementingkan keuntungan pribadi ketimbang urusan mengatasi pandemik Covid-19.

Luhut Pandjaitan kemudian mensomasi Said Didu untuk memberikan pernyataan maaf dalam batas waktu 2×24 jam.

Terkait somasi itu, Said Didu telah melayangkan surat klarifikasi. Namun pihak Luhut Pandjaitan menilai surat tersebut tidak memuat apa yang diharapkan. Kemudian kasus ini dibawa ke jalur hukum.


Sumber :
https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2020/05/02/natalius-pigai-jika-pak-luhut-tersinggung-jangan-jadi-pejabat-negara/

Jumat, 01 Mei 2020

Fadli Zon Sebut Pemerintah Sudah Takluk kepada Tiongkok



Awalnya, Mardani menyoroti pernyataan Plt Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker Aris Wahyudi yang mengesankan pihaknya tidak dapat berbuat banyak terkait rencana tersebut.

“Yang ini gak perlu dikritik. Karena pemerintah yg melaksanakan tugas ini sudah nyerah. Apa yg perlu dikritik jika nyerah?” twit Mardani lewat akun Twitter @MardaniAliSera, Jumat (1/5).

Dalam kicauannya, anggota Komisi II DPR ini menyertakan link sebuah berita yang mengangkat judul ‘Kemenaker: Kami Tak Bisa Tolak Izin 500 TKA China di Sultra’.

Kicauan Mardani telah disukai sebanyak 1180 kali dan diretweet sebanyak 431 kali. Warganet pun menanggapinya secara beragam.

“lha kalo sdh nyerah knp gak legowo mundur saja? Berikan kpd yg masih pny semangat tdk nyerah,” kicau akun @MonYayasan.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon ikut menanggapi kicauan Mardani. Lewat akun Twitter @fadlizon, anggota Komisi I DPR ini mengatakan pemerintah bukannya menyerah, tetapi sudah takluk. “Bukan nyerah tp takluk,” twit akun @fadlizon. (gir/jpnn)



Sumber :
https://fajar.co.id/2020/05/01/fadli-zon-sebut-pemerintah-sudah-takluk-kepada-tiongkok/

Kamis, 30 April 2020

Bansos Pakai Logo Presiden, Fadli Zon: Rakyat Lebih Butuh Isinya



Menurut Fadli, bantuan sosial tersebut tidak semestinya masih menggunakan logo pemerintah, terutama Istana Kepresidenan untuk menghindari pencitraan.

"Ini bansos (bantuan sosial) atau banpres (bantuan presiden)? Zaman sudah berubah harusnya enggak perlu pakai logo untuk pencitraan," tulis Fadli, Kamis (30/4/2020).

Fadli melanjutkan, bantuan sosial tersebut berasal dari uang rakyat yang dikembalikan ke rakyat.

Rakyat lebih memerlukan isi dari bantuan sembako tersebut dibandingkan dengan logo pemberi bantuan.

"Toh uang rakyat kembali ke rakyat. Saya yakin rakyat tak butuh tas berlogo banpres tapi isinya," tambah Fadli.


Cuitan Fadli Zon soal bantuan sosial dari pemerintah. (Twitter/@fadlizon)


Sebelumnya, sejumlah warga di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Kementerian Sosial (Kemensos) mempercepat penyaluran bansos berupa sembilan bahan pokok (sembako) untuk masyarakat terdampak Covid-19, yang akan disalurkan selama tiga bulan, yakni April, Mei, dan Juni.

Bansos sembako itu dibungkus menggunakan tas dengan nuansa warna merah dengan dengan logo kepresidenan.

Selain itu, tulisan “Bantuan Presiden Bersama Perangi Covid-19” juga dicantumkan dan dilengkapi dengan informasi mengenai protokol kesehatan mencegah penularan Virus Corona.

Di dalam tas terdapat 10 item, yakni mi instan, kornet, sarden, sambal, kecap manis, susu, minyak goreng, teh celup, sabun mandi, dan beras 10 kilogram.



Sumber :
https://amp.suara.com/news/2020/04/30/123118/bansos-pakai-logo-presiden-fadli-zon-rakyat-lebih-butuh-isinya